Kamis, 14 Maret 2013

Psikoterapi Secara Umum


  1. Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk memebantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien untuk membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup.

Menurut Wohlberg (dalam Phares dan Trull, 2001) psikoterapi adalah pengobatan dengan cara psikologis dari masalah yang bersifat emosional. Dimana seseorang terlatih sengaja membangun hubungan professional dengan pasien, dengan tujuan menghapus, mengubah atau menghambat gejala yang terganggu pola mediasi perilaku, meningkatkan pertumbuhan kepribadian yang positif dan pengembangan.

Menurut Corsini (2011) psikoterapi adalah proses interaksi formal dua pihak yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distress) pada salah satu pihak karena tidak berfungsinya atau ketidakmampuan fungsi kognitif, afeksi atau perilaku. Dengan terapis berusaha mengembangkan, memelihara, atau mengubahnya dengan menggunakan metode-metode sesuai pengetahuan dan skill serta bersifat professional dan legal.

Menurut Corey (2009) psikoterapi perlu mempertimbangkan tiga karakteristik dari sebuah terapi yang meliputi:

  1. Proses, yang melibatkan interaksi dua pihak formal, professional, legal, dan etis
  2. Tujuan terapi, yakni perubahan kondisi psikologis individu menjadi pribadi yang positif
  3. Tindakan terapi, yang berdasarkan ilmu (teori), teknik, dan kemampuan yang formal.
  1. Tujuan Psikoterapi
Menurut Corey (2009) tujuan psikoterapi psikodinamika adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.

Terapi perilaku menurut pendekatan Rogerian, bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang maladaptif dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif. Memusatkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan mencari apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun tujuan terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bias tercapai.

Corey merumuskan mengenai kognitif-behavioristik dan sekaligus rasional-emotif terapi dengan menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dan toleran.

Tujuan eksistensial humanistik sebagai upaya membantu seseorang mengetahui ia punya kebebasan, membantu klien mengenali bahwa bertanggungjawab, dan untuk mengidentifikasi factor yang menghambat kebebasannya. Sedangkan terapi Gestalt suntuk membantu kilen memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya, untuk merangsangnya menerima tanggung jawab.

Pada hakikatnya tujuan psikoterapi antara lain meliputi: memotivasi klien untuk melakukan hal yang benar, mengurangi tekana emosional, mengembangkan potensi kilen, mengubah kebiasaan, memodifikasi struktur kognisi, memperoleh pengetahuan tentang diri, dan lain sebagainya.

  1. Unsur Psikoterapi
  1. Peran sosial (martabat)
  2. Hubungan psikoterapeutik
Seorang terapis mendengarkan dengan penuh perhatian. Kemudian terapis menyampaikan pemahamannya terhadap klien atau bertindak untuk menghilangkan penderitaan klien pada saat yang tepat.

  1. Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembali
Menurut Korchin kepercayaan terhadap tindakan terapis sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi untuk belajar kembali. Seorang klien member kepercayaan bersama dengan ketidakpuasan dan keinginan untuk berubah.

  1. Motivasi, kepercayaan dan harapan
Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam psikoterapi. Klien mengetahui bahwa dirinya dapat mepercayai otoritas terapis. Dan dirinya akan diperlakukan dengan penuh hormat, oleh karena itu klien dapat mengungkapkan pikirannya secara terbuka tanpa adanya penolakan. Sedangkan harapan dan ketakutan dapat sesekali menyelimuti klien ketika hendak melakukan psikoterapi.

  1. Hak
  2. Retrospeksi
  3. Reduksi
  4. Rehabilitasi
  1. Perbedaan Psikoterapi dengan Konseling
Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Pengertian psikoterapi mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosional dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya seperti halnya proses reedukasi (pendidikan kembali), sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya. Atau dengan kata lain bahwa Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk memebantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien untuk membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup.

Konseling mencakup bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Tugas konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam mengahadapi sesuatu. Konseling di desain untuk menolong klien untuk memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap kehidupan, dan untuk membantu mencapai tujuan penentuan diri (self-determination).

  1. Pendekatan Psikoterapi Terhadap Mental Illnes
  1. Terapi Psikoanalisis (Psikodinamika)
Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual. Tujuannya adalah agar klien menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya.

  1. Terapi Behavioral
Manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Dalam hal ini berkaitan dengan classical conditioning (Ivan Pavlov) yang menggunakan anjing sebagai percobaannya, ketika anjing menekan bel muncul makanan dan air liur. Selain itu juga operant conditioning (B.F Skinner) yang menggunakan tikus sebagai percobaannya.

  1. Terapi Humanistik
Sebuah pendekatan umum terhadap perilaku manusia yang menekankan pada keunikan, keberhargaan, dan nilai tujuan pribadi. Terapi humanistic adalah terapi yang dimaksudkan untuk menangani manusia secara menyeluruh.

  1. Terapi Kognitif
Perilaku manusia dipengaruhi oleh pikirannya. Terapi ini lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Tujuan terapi ini adalah mengubah pola piker dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional.

  1. Terapi Integratif/Holistik
Memilih dari berbagai teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu, ketimbang mengikuti dengan kaku satu teknik tunggal. Selain itu terapi ini merupakan suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.

  1. Bentuk Utama Terapi
  1. Teknik Terapi Psikoanalisa
Terapi ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id.

  1. Teknik Terapi Perilaku
Terapi yang menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu. Antara lain: desensitisasi, flooding, penguatan sistematis, pemodelan, dan regulasi diri yang melibatkan pemantauan dan pengamatan perilaku diri sendiri.

  1. Teknik Terapi Kognitif
Prinsip utama dari terapi ini adalah fokus pada kemampuan pasien untuk mengembangkan cara berpikir melalui cognitive style. Tujuannya adalah mengajarkan pada pasien bagaimana menerapkan pola piker dan perilaku yang tepat, sehingga dapat membantu mereka membuang pemikiran yang menyimpang atau maladaptif.

  1. Teknik Terapi Humanistik
Membantu individu menyadari diri yang sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal (client-centered therapy). Terapi tersebut percaya bahwa karakteristik terapi yang penting untuk kemajuan dan eksplorasi diri klien yaitu empati, kehangatan, dan ketulusan.

  1. Teknik Terapi Integratif/Elektik
Memilih dari berbagai teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu, ketimbang mengikuti dengan kaku satu teknik tunggal. Selain itu terapi ini merupakan suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.

  1. Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga
Terapi yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa. Sedangkan terapi keluarga adalah terapi khusus yang membantu pasangan suami-istri atau hubungan orangtua-anak untuk menangani masalahnya.

Daftar Pustaka:

Corey, Gerald. (2009). Konseling dan Psikoterapi. PT Refika Aditama
Corsini, R.J. &Wedding, D. (2011). Current Psychotherapies. Edisi 9. Belmont: Brooks/Cole
Mcleod, J.2010.Pengantar Konseling Teori dan Studi Kasus.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Mujib, A.2002.Nuansa-Nuansa Psikologi Islam.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trull, T.J.2005.Clinical Psychology with InfoTrac.Wadsworth Publishing.