Minggu, 17 Agustus 2014

Peristiwa itu Makna

Banyak orang bilang, sendiri itu menyedihkan tapi tidak sedikit pula yang mengatakan itu menyenangkan. Lantas,,,manakah yang benar?...Mari kita sama-sama bahas. 

Pertama...kita sebagai manusia terlahir dalam keadaan sendiri kecuali kita terlahir sebagai anak kembar.
Terakhir...kita sebagai manusia pasti akan mengalami yang namanya kematian, dan itu pun dalam keadaan sendiri.

Pertanyaannya...kenapa dari pertama langsung ke bagian akhir?. Iya, karena dalam kehidupan hanya ada awal dan akhir. Kita akan mengalami fase awal kehidupan yang kemudian terus berlanjut dan disanalah banyak peristiwa atau kejadian yang tentu saja akan di alami, di jalani, dan di hadapi, sampai pada akhirnya semua terhenti karena kematian mehampiri.

Zaman sekarang...banyak yang mengartikan bahwa "sendiri" itu terlihat menyedihkan, terutama bagi orang-orang yang telah terbuai akan cinta. Setelah beberapa bulan atau bahkan tahun menjalin cinta dengan pasangan, kemudian karena satu dan lain hal yang dijadikan alasan untuk memutuskan hubungan, hingga melukiskan luka hati dan perasaan satu atau keduanya. Menangis itu pasti...apalagi perempuan, tidak jarang pula terpikir penyesalan karena telah mencintai orang yang pada akhirnya hanya melukai, atau...entahlah, akan sangat rumit jika dijelaskan satu persatu dan mungkin tidak akan ada habisnya, terus...dan terus...

Memang...adakalanya kita bosan dengan kesendirian ini. Tapi, lihatlah...kita punya Allah SWT, punya orang tua yang selalu setia sepanjang waktu untuk kita, ada teman ada sahabat yang kapanpun bersedia mendengarkan curahan hati kita apalagi soal cinta hehe. Lihat...masihkah kita merasa sendiri? padahal begitu banyak orang-orang yang selalu ada. 

Kalau merasa sendiri hanya karena status, hanya karena habis putus, atau hanya karena pasangan yang mengabaikan dan alasan lainnya, itu semua hanya karena kita terlalu mengikuti nafsu, ya...nafsu yang membutakan mata kita. 

Sedih...menangis...tentu boleh, karena itu manusiawi dan semua orang pasti merasakannya. Tapi...coba renungkan, kesedihan itu hanya karena kehilangan "satu orang" saja yaitu yang pernah menjadi pasangan kita. Padahal kita sendiri pun tahu, banyak orang-orang yang selalu ada kapanpun dibutuhkan, dan percaya kan? Kalau Allah SWT akan menggantikan yang hilang itu dengan mendatangkan yang lebih baik lagi.

Sendiri...bukan berarti tidak ada yang mencintai,
Sendiri...bukan berarti dibenci,
Sendiri...bukan berarti tidak ingin membuka hati
Sendiri...bukan berarti tidak peka akan orang lain
Dan sendiri...bukan berarti menutup diri.

Namun, jadikan kesedirian sebagai kaca untuk bercermin, sudah terlihat baik kah diri ini?
sebagai sarana untuk terus bermuhasabah, merenung dan mengoreksi segala yang telah dilakukan, apakah selama ini telah melakukan yang terbaik?
dan sebagai ladang untuk terus menanamkan perilaku, perbuatan, perkataan dan segala tindakan yang baik yang hanya dilakukan, dengan besar harapan dan tujuan dipertemukan dengan seseorang yang terbaik. 

"karena laki-laki yang baik, untuk perempuan yang baik begitupun sebaliknya"

Dengan demikian,,,tak selamanya sendiri itu menyedihkan dan tak selamanya sendiri itu juga menyenangkan, karena itu sikapilah semuanya dengan cara yang baik, dan dengan jalan yang terbaik sesuai hati nurani.