Televisi merupakan media elektronik yang digunakan sebagai media informasi bagi seluruh masyarakat yang menontonnya. Pada zaman dahulu hanya sebagian orang tertentu saja yang dapat memiliki televisi. Namun seiring perkembangan zaman, saat ini televisi telah marak diberbagai tempat termasuk setiap rumah penduduk. Selain sebagai media informasi, televisi juga berfungsi sebagai media penghibur yang didalamnya menyajikan berbagai acara yang menarik dan bervariatif. Media televisi adalah organisasi profit yang sangat tergantung oleh lingkungan organisasinya. Lingkungan yang dihadapi oleh media adalah lingkungan yang dinamis, sumber daya kurang, persaingan yang ketat sehingga media televisi harus mampu membaca keinginan pasar. Kehadiran televisi di tengah-tengah masyarakat memberi pengaruh yang besar kedalam kehidupannya. Televisi merupakan media audio visual yang mampu menjangkau daerah-daerah yang jauh secara geografis.
Televisi merupakan alat penyebar informasi yang paling memasyarakat dan menjadi konsumsi semua kalangan dalam intensitas waktu yang lama. Sebagian pengetahuan juga diperoleh dari menonton televisi, yakni dengan acara berita. Dari acara tersebut menambah wawasan yang luas karena berita menyajikan informasi mulai dari informasi dalam negeri hingga luar negeri dengan demikian apa yang kita ketahui bukan hanya pengetahuan negara sendiri melainkan juga pengetahuan yang luas hingga mancanegara. Namun, tayangan berita yang berisi peristiwa kriminalitas tidak seharusnya mengeksploitasi tampilan sadisme yang menimbulkan kengerian, karena mestinya pembertaan semacam ini bisa memberi efek jera gara orang berpikir ulang atau mengurungkan niat untuk berbuat kejahatan.
Televisi kini bukan hanya sebuah alat media massa yang menyebarkan suatu informasi tertentu kepada masyarakat namun telah berkembang menjadi suatu industri hiburan yang sangat menjanjikan sebagai ladang investasi. Hal ini ditandai dengan munculnya beragam stasiun televisi swasta yang berlomba-lomba menyajikan banyak variasi acara hiburan untuk masyarakat yang lebih mementingkan rating daripada melaksanakan fungsi sebagai media pendidikan. Acara hiburan tersebut menyajikan acara yang menghibur terutama bagi anak-anak selama mereka libur sekolah maupun di waktu akhir pekan. Jika mereka tidak berpergian, maka mereka menghabiskan waktu libur mereka dengan menonton televisi. Sesuai dengan tema liburan, televisi menyajikan berbagai acara hiburan seperti film kartun yang dikhususkan untuk menghibur anak-anak. Selain itu juga dapat menghibur orang dewasa yang tengah lelah seharian bekerja maupun beraktivitas. Setiap orang yang menyaksikan acara televisi dibuat terhanyut oleh setiap sajian acaranya sehingga mereka yang menonton menjadi betah berlama-lama di depan televisi.
Dari media elektronik tersebut juga menjadi salah satu wadah untuk memasarkan style atau gaya hidup berbagai negara yang pada umumnya membuat anak-anak remaja terpengaruh untuk mengikuti gaya hidup orang lain yang kadangkala tidak sesuai dengan usia maupun kebudayaannya. Televisi memiliki pengaruh yang baik maupun buruk pada perkembangan setiap anak. Banyak acara televisi yang bersifat positif maupun negatif, dan tugas orang tua lah yang harus pandai memilih dan mengawasi setiap tontonan yang dilihat oleh buah hatinya agar tidak berpengaruh ke arah yang negatif. Berbagai acara televisi didalamnya terdapat hal yang negatif seperti sinetron, kekerasan, seks, dll yang kesemuanya itu berdampak buruk bagi setiap orang yang menontonnya baik anak kecil maupun orang dewasa lainnya. Acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan penonton sebab salah satu pengaruh psikologis televisi seakan-akan menghipnotis penonton sehingga meeka seolah-olah hanyut dalam keterlibatan kisah atau peristiwa yang ditayangkan televisi.
Peristiwa yang dimaksud di atas adalah salah satu pengaruh dari sinetron yang ditayangkan di Indonesia di dominasi oleh konflik-konflik yang tidak menggambarkan kehidupan yang santun yang sesuai budaya bangsa serta menanamkan nilai tertentu yang mempengaruhi budaya dalam masyarakat. Cerita sinetron yang ditampilkan semestinya lebih realistis dan lebih menampilkan kehidupan masyarakat yang wajar, apa adanya dan tetap santun. Televisi juga membuat setiap orang yang menontonnya menjadi lupa waktu karena acaranya yang tidak ada habisnya sehingga menimbulkan rasa ingin menotonnya terus menerus. Karena hal tersebut juga dapat mempengaruhi ketajaman penglihatan. Menonton televisi yang berlebihan dapat menimbulkan mata perih karena pengaruh cahaya televisi yang terang, terlebih lagi jika terlalu dekat dengan media tersebut.
Tayangan televisi seharusnya bisa mempromosikan pengetahuan, kesadaran, dan empati antar budaya sehingga dapat menyoroti keragaman budaya. Yang tak kalah penting adalah menumbuhkan saling pengertian antar budaya. Televisi mestinya berisi tayangan-tayangan yang menuat nilai-nilai pendidikan, dan tidak di dominasi oleh tayangan yang justru penuh kekerasan dan sensualitas. Mengingat begitu kuatnya pengaruh televisi terhadap masyarakat, hendaknya seluruh tayangan acara pada televisi menampilkan acara yang mendidik dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang menyaksikannya.
Sumber:http://duniacfa.wordpress.com/2009/05/26/pengaruh-televisi-terhadap-budaya-masyarakat/