Rabu, 26 November 2014

hati, bersahabatlah denganku

wahai lisan, kau bisa saja berkata tidak, tapi hati kecilmu berkata iya, lalu manakah yang benar?

jika memang hati selalu benar, mengapa masih ada saja orang yang meragukan tulusnya cinta dan kasih sayang yang letaknya ada di dalam hati?

ketulusan yang agung, yang terpatri dalam lubuk hati, sekali bahkan berkali-kali ia terluka pun takkan pernah mampu untuk menghapusnya.

terkadang, mungkin sering, orang-orang yang menampik kata hatinya, bahkan memilih diam seribu bahasa daripada berkata tapi justru mengekspresikannya melalui raut wajah, sendu, sedih kemudian menangis. mungkin memang hati yang menuntun seseorang untuk diam tapi melihat dan merasakan.

hati pula yang mengajak seseorang untuk mengalah, mengalah untuk berjalan mundur selangkah demi langkah sampai pada akhirnya benar-benar menjauh. awalnya itu bukanlah pilihan, tapi kenyataan yang memaksa hingga akhirnya menjadi sebuah pilihan.

jika hati rapuh karena luka, ada raga yang bersedia menopangnya, menjadikannya tegak berdiri juga mengajarkan hati untuk kuat. seharusnya hati tidak pantas tersakiti, hati tempat merasakan semua hal, termasuk cinta dan kasih sayang, hati juga berhak merasakan kebahagiaan.

jika hati tidak pernah berbohong, itukah yang membuat seseorang sulit melupakan?
perlu waktu berapa lamakah hati bisa menuntun seseorang menjauh dari kenangan? kenangan yang tersimpan rapi dalam memori, yang tak kenal waktu dan tak sengaja terkadang terputar kembali tanpa disadari, bahkan tidak jarang pula hadir dalam mimpi-mimpi indah itu.

tapi waktu terus berjalan, berjalan meninggalkan kenangan, semakin jauh dan jauh lagi. lambat laun masa-masa sulit itu berubah menjadi mudah.

buatlah hatimu sebahagia mungkin dengan caramu sendiri tanpa perlu menunggu seseorang untuk membuatmu bahagia...jika dengn caramu itu bisa membuat dirimu bahagia, tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya kamu bisa menjadi sumber kebahagiaan untuk orang lain.




Selasa, 11 November 2014

sinar yang semakin meredup

mengenal seseorang pada awalnya akan membuat kita ingin sekali mengetahui pribadi orang itu, proses itu tidaklah cepat secepat kilat bahkan membutuhkan waktu yang cukup lama sampai kita benar-benar mengenalnya. mengenal seseorang juga tidaklah mudah, terutama mengenal dirinya secara utuh memahami dan berusaha menerima orang itu apa adanya tanpa menuntutnya untuk berubah sesuai keinginan kita. mengenal merupakan proses awal dimana kita bisa dekat dengan seseorang, mulai dari menjadi teman, sahabat, keluarga, bahkan pasangan. 

sedikit cerita dari pengalaman hidup saya, dimana saya pernah mengenal seseorang yang sejak dulu saya kagumi. bagi saya orang bukan hanya baik secara fisik tapi juga baik secara pribadinya, bahkan mungkin bisa menjadi panutan bagi orang lain. awalnya saya tidak pernah dekat dengannya, untuk bertegur sapa pun bisa dibilang jarang sekali. setiap hari saya bertemu dengannya di sekolah, tapi dengan tingkat yang berbeda. saya juga tidak mengerti kenapa bisa sekagum itu padanya, ya mungkin karena dia terlihat berbeda dengan kebanyakan orang disana. secara kasat mata, dia punya beberapa teman dekat yang diantaranya kebanyakan orang-orang yang suka humor, aktif, pembawaanya santai, cuek, dan senang menggoda orang lain. katanya, dari mereka yang paling alim itu ya dia yang saya kagumi, sempat berpikir, kalau dilihat-lihat iya juga sih, hehe. menurut pandangan saya, dia itu orangnya cenderung lebih pendiam dan berusaha untuk tidak mengikuti teman-temannya. 

singkat cerita, setelah sama-sama lulus, kami otomatis berpisah sampai pada akhirnya kami bertemu kembali. pertemuan kami di mulai ketika kami sama-sama sedang online facebook, bertegur sapa lagi sampai bertukar nomor handphone. sejak itu kami sering berkomunikasi, ya meskipun hanya via tulisan sms dan suara telepon, tapi dari situlah kami semakin dekat hingga memutuskan untuk menjalin hubungan, ya sebut saja pacaran hehe. 

semua berlangsung baik-baik saja sampai pernah punya komitmen yang ingin sekali diwujudkan. singkat cerita lagi, takdir berkata lain, perjalanan yang awalnya baik-baik saja itu seketika berubah, kami semakin menjauh, tak berkabar, dan itu semua tanpa sebab, hanya meninggalkan sebuah kata-kata pesan yang penuh tanya tapi sampai sekarang pun tak terjawab. dia yang dulu saya kenal baik pun seolah ikut berubah jauh sekali, ya memang saya belum pernah bertemu lagi dengannya, hanya saja perasaan saya mengatakan demikian. seharusnya saya tidak perlu lagi mengkhawatirkannya lagi, menanyakannya lagi, karena memang sudah bukan hak saya lagi, sudah ada orang lain yang bisa menggantikan posisi saya dulu, mungkin juga orang lain itu yang terbaik untuk dia, bagaimana pun dia yang telah lebih memilih orang lain itu, ya semoga saja orang lain itu bisa mengembalikan dia seperti dulu saya mengenalnya. 

ternyata orang yang pernah kita kenal belum tentu akhirnya nanti sama seperti pertama kita mengenalnya.

Jumat, 31 Oktober 2014

Kisah Kita...Bagian Takdir Hidupku

Waktu terus berputar, berjalan, dan telah jauh berlalu, namun tak sedikitpun meninggalkan kisah kasih yang pernah terlewati. Pengalaman telah mengajarkanku untuk terus melangkah dengan keyakinan bahwa di depan sana nanti kesalahan, kesedihan, kesakitan akan tergantikan dengan satu kata yaitu "kebahagiaan". Bukan kebahagiaan yang akan menjemputku, tapi akulah yang harus menjemputnya dengan caraku dan kehendakNya.

Meskipun jiwa ini pernah seolah terhenti ketika harus menerima kenyataan yang menyedihkan, namun raga ini justru berusaha untuk menguatkannya, dan kaki kecil ini menuntunku untuk terus melangkah ke depan dengan penuh angan dan harapan meraih kebahagiaan. Kebahagiaan lain yang aku rasa memang pantas aku dapatkan. Dinding jiwa ini juga pernah runtuh berkeping-keping, menggugurkan semua harapan yang rasanya ingin sekali terwujudkan. Raga ini juga pernah seolah tak berdaya, bahkan untuk berdiri pun rasanya tak kuasa.

Tak ada seorang pun yang mungkin mengetahui betapa hancurnya jiwa dan raga ini menerima apa yang tidak pernah ingin diterima, melihat apa yang tidak pernah ingin dilihat, merasakan apa yang tidak pernah ingin dirasakan. Sebagai seorang wanita, takkan ada hal yang bisa dilakukannya selain menangis. Rasanya tidak adil, harapan dan impian besar yang ingin sekali bisa terwujud, harus terhenti.

Semua terluapkan oleh tangisan yang justru pada akhirnya menyadarkanku arti "keikhlasan dan kesabaran". Kenyataan itu mengajarkan jiwa dan ragaku untuk kuat menghadapinya. Hati kecil ini menyapaku bahwa...inilah skenario indah yang Allah SWT tulis dalam lembar-lembar takdir hidupku. Skenario yang tentunya memanglah yang terbaik untuk hidupku, meskipun aku harus merasakan sakit. Skenario Allah SWT ini juga yang menjadi sumber kekuatan jiwaku bahwa tidak semua rencana, impian dan harapan yang pernah aku inginkan bisa selalu aku dapatkan, tidak juga menggantungkan impian dan harapanku pada seseorang.

Bagiku cukup Allah SWT satu-satunya tempat aku menggantungkan seluruh takdir di hidupku, dan cukuplah takdir itu menjadi satu-satunya alasan penyebab bertemunya kamu dan aku sekaligus penyebab berpisahnya kamu dan aku.

Minggu, 17 Agustus 2014

Peristiwa itu Makna

Banyak orang bilang, sendiri itu menyedihkan tapi tidak sedikit pula yang mengatakan itu menyenangkan. Lantas,,,manakah yang benar?...Mari kita sama-sama bahas. 

Pertama...kita sebagai manusia terlahir dalam keadaan sendiri kecuali kita terlahir sebagai anak kembar.
Terakhir...kita sebagai manusia pasti akan mengalami yang namanya kematian, dan itu pun dalam keadaan sendiri.

Pertanyaannya...kenapa dari pertama langsung ke bagian akhir?. Iya, karena dalam kehidupan hanya ada awal dan akhir. Kita akan mengalami fase awal kehidupan yang kemudian terus berlanjut dan disanalah banyak peristiwa atau kejadian yang tentu saja akan di alami, di jalani, dan di hadapi, sampai pada akhirnya semua terhenti karena kematian mehampiri.

Zaman sekarang...banyak yang mengartikan bahwa "sendiri" itu terlihat menyedihkan, terutama bagi orang-orang yang telah terbuai akan cinta. Setelah beberapa bulan atau bahkan tahun menjalin cinta dengan pasangan, kemudian karena satu dan lain hal yang dijadikan alasan untuk memutuskan hubungan, hingga melukiskan luka hati dan perasaan satu atau keduanya. Menangis itu pasti...apalagi perempuan, tidak jarang pula terpikir penyesalan karena telah mencintai orang yang pada akhirnya hanya melukai, atau...entahlah, akan sangat rumit jika dijelaskan satu persatu dan mungkin tidak akan ada habisnya, terus...dan terus...

Memang...adakalanya kita bosan dengan kesendirian ini. Tapi, lihatlah...kita punya Allah SWT, punya orang tua yang selalu setia sepanjang waktu untuk kita, ada teman ada sahabat yang kapanpun bersedia mendengarkan curahan hati kita apalagi soal cinta hehe. Lihat...masihkah kita merasa sendiri? padahal begitu banyak orang-orang yang selalu ada. 

Kalau merasa sendiri hanya karena status, hanya karena habis putus, atau hanya karena pasangan yang mengabaikan dan alasan lainnya, itu semua hanya karena kita terlalu mengikuti nafsu, ya...nafsu yang membutakan mata kita. 

Sedih...menangis...tentu boleh, karena itu manusiawi dan semua orang pasti merasakannya. Tapi...coba renungkan, kesedihan itu hanya karena kehilangan "satu orang" saja yaitu yang pernah menjadi pasangan kita. Padahal kita sendiri pun tahu, banyak orang-orang yang selalu ada kapanpun dibutuhkan, dan percaya kan? Kalau Allah SWT akan menggantikan yang hilang itu dengan mendatangkan yang lebih baik lagi.

Sendiri...bukan berarti tidak ada yang mencintai,
Sendiri...bukan berarti dibenci,
Sendiri...bukan berarti tidak ingin membuka hati
Sendiri...bukan berarti tidak peka akan orang lain
Dan sendiri...bukan berarti menutup diri.

Namun, jadikan kesedirian sebagai kaca untuk bercermin, sudah terlihat baik kah diri ini?
sebagai sarana untuk terus bermuhasabah, merenung dan mengoreksi segala yang telah dilakukan, apakah selama ini telah melakukan yang terbaik?
dan sebagai ladang untuk terus menanamkan perilaku, perbuatan, perkataan dan segala tindakan yang baik yang hanya dilakukan, dengan besar harapan dan tujuan dipertemukan dengan seseorang yang terbaik. 

"karena laki-laki yang baik, untuk perempuan yang baik begitupun sebaliknya"

Dengan demikian,,,tak selamanya sendiri itu menyedihkan dan tak selamanya sendiri itu juga menyenangkan, karena itu sikapilah semuanya dengan cara yang baik, dan dengan jalan yang terbaik sesuai hati nurani.



Rabu, 12 Februari 2014

Artificial Intelligence


 A. Sejarah AI
Istilah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sendiri diperkenalkan pertama sekali dalam konfrensi tentang kecerdasan buatan di Dartmouth tahun 1956. Sejak saat itu para ilmuwan percaya bahwa suatu saat nanti kekuatan teknologi akan sanggup menciptakan mesin yang sanggup berpikir layaknya manusia. Akhirnya impian para ilmuwan tersebut coba dijawab oleh pemerintah Jepang dengan meluncurkan proyek riset sepuluh tahun untuk membuat komputer yang sanggup meniru fungsi otak manusia. Usaha ambisius ini diberi nama “Soft Logic”. Dengan menggunakan komputer yang diperlengkapi oleh sinyal optik, mereka berharap menciptakan mesin pintar generasi baru yang sanggup membaca teks, pidato yang lebih kompleks, menerjemahkan ekspresi wajah dan bahasa tubuh.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah "kecerdasan buatan " pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan "Turing test" sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.

B.     AI & Kognisi Manusia
Kecerdasan Buatan (bahasa InggrisArtificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzyjaringan syaraf tiruan dan robotika.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.

  1. AI & Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk)
Sistem pakar (expert system) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar).
Contoh sistem pakar antara lain adalah sistem pakar ELIZA, Parry, Net Talk dan lainnya. Sistem pakar ELIZA adalah salah satu sistem pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis. Sistem pakar Parry adalah sistem pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby yang mensimulasikan seorang paranoid. Sedangkan sistem pakar Net Talk adalah sebuah program yang belajar mengucapkan teks bahasa inggris yang ditulis dengan menjadi teks yang ditampilkan sebagai masukan dan pencocokan transkripsi fonetik untuk perbandingan.

D.    Penggunaan AI sebagai expert system yang dapat digunakan untuk mendukung sistem pengambilan keputusan (diagnosa). Bagaimana kita dapat mengetahui dan memahami peran kontribusi AI dalam Psikologi
Masalah pada dasarnya semua pengetahuannya yang relevan untuk pemecahan masalah yang fleksibel bisa dikode: sistem yang bisa memecahkan masalah tersebut adalah expert system. Dengan menggunakan teknik pemrograman AI seperti aturan produksi dan kerangka, expert system bisa digunakan untuk mengkode beberapa jenis tujuan, metode dan strategi yang sama seperti yang digunakan oleh orang dalam memecahkan masalah, namun pada mulanya sulit digunakan dalam program komputer. Teknik ini membuatnya mampu merancang sistem yang tidak hanya mengikuti prosedur standart, namun bisa menggunakan strategi pemecahan masalah yang fleksibel untuk meneliti sejumlah alternatif yang mungkin sebelum menentukan pemecahannya. Program diagnosis medis, misalnya bisa melihat berbagai penyakit dan kombinasi penyakit yang mungkin sebelum menemukan atau menentukan satu penyakit yang cocok dengan gejala yang diteliti.

Daftar Pustaka:

elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/sistem_penunjang_keputusan/bab24_expert_system_tantangan_baru_bagi_manajer.pdf diakses pada tanggal 7 Januari 2014
Fimansyah, A. (2012). Asal usul terciptanya komputer dan kecerdasan buatan. Diakses dari http://andigtl.blogspot.com/2008/11/asal-usul-terciptanya-komputer-dan.html pada tanggal 7 Januari 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar diakses 28 pada tanggal Desember 2013
Lestari, D. (2012). Pengertian definisi sistem pakar. Diakses dari www.ummi.ac.id/ti/detail_jurnal.php?page=ZGVOYWlsx2p1cm5hbHBOCA=&no=VG5JOVBRPTO pada tanggal 7 Januari 2014

thesis.binus.ac.id/…/2012-1-00764-IF%20Bab2001.doc diakses pada tanggal 7 Januari 2014