Kamis, 25 November 2010

Manusia dan Pandangan Hidup

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A. Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Dan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrati, karena itu pandangan hidup tersebut dapat menentukan masa depan seseorang.   Pandangan hidup merupakan pendapat atau pertimbangan yang dapat dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Pandangan hidup berdasarkan asalnya terdiri dari tiga macam, meliputi:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yaitu yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

B. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran, pengertian tersebut menurut kamus umum Bahasa Indonesia. Yang kesemuanya itu merupakan apa yang ingin diperoleh seseorang di masa yang akan datang. Jika cita-cita belum dapat tercapai, maka cita-cita tersebut hanyalah sebuah angan-angan yang belum dapat kita penuhi dengan baik. Kehidupan yang kita alami saat ini memiliki jarak dan waktu dengan cita-cita di masa yang akan datang.
Dalam mencapai suatu cita-cita, hal tersebut tergantung kepada tiga faktor yang melatarbelakanginya yang meliputi: faktor manusia, faktor kondisi, serta faktor tingginya cita-cita tersebut.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan merupakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, serta makhluk bermoral.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk sosial yaitu makhluk yang hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.
Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruknya setiap manusia ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk mempertimbangkan dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.

Ada beberapa faktor-faktor yang dapat menentukan tingkah laku setiap individu, diantaranya:
1. Faktor pembawaan (hereditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan (environment).
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah diperoleh manusia itu sendiri.

D. Usaha/Perjuangan
Kerja keras untuk mewujudkan cita-cita merupakan suatu usaha dan perjuangan. Sebagian hidup manusia adalah usaha dan perjuangan. Tanpa kedua hal tersebut, manusia tidak dapat hidup sempurna. Dalam mewujudkan sesuatu yang kita inginkan hendaknya kita bekerja keras dengan menggunakan otak/ilmu, maupun dengan tenaga/jasmani. Bahkan juga dapat dilakukan dengan kedua-duanya. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas, itulah sebabnya timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dengan manusia lainnya.
E. Keyakinan/Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu sebagai berikut:
1. Aliran Naturalisme. Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
2. Aliran Intelektualisme. Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia dapat berpikir.
3. Aliran Gabungan. Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib yaitu  kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.

F. Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Setiap manusia memiliki pandangan hidupnya masing-masing. Dalam memperoleh dan memperlakukan pandangan hidup, tergantung kepada manusia yang menjalankannya itu sendiri.
Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah sarana dalam mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik dalam pandangan hidup meliputi: mengenal, mengerti, menghayati, meyakini, serta mengabdi. Dengan demikian hendaknya setiap manusia dapat memperlakukan pandangan hidupnya dengan sebaik mungkin agar kehidupan yang dijalaninya memperoleh kesejahteraan hidup.


Sumber: irfanrahman.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar